Senin, 10 Juni 2013

IMPLEMENTASI MONTESSORI

IMPLEMENTASI METODE MONTESSORI
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Universitas-Sanata-Dharma-Yogyakarta..jpg
Disusun oleh  :
                                                Nama              : Fajar Budi Asih
                                                NIM                : 111134137
                                                Kelas               : 4 (E)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran yang mendasar dan sangat penting bagi anak, karena pada pembelajaran bahasa, anak diajarkan hal-hal mendasar seperti mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Hal-hal mendasar inilah yang akan membuat anak dapat memahami materi-materi selanjutnya yang akan diajarkan. Sebagai contoh, dalam pembelajaran bahasa, anak diajarkan untuk dapat membaca, bayangkan saja ketika anak tidak bisa membaca, maka ia akan sangat kesulitan dalam mempelajari materi selanjutnya, karena setiap mata pelajaran, pasti membutuhkan empat dasar keterampilan berbahasa tersebut, itu kenapa saya menyebut bahwa pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang mendasar dan sangat penting.
Mengamati perkembangan anak khususnya pada perkembangan bahasa anak, kita sebaiknya memperhatikan dua hal yaitu materi dan metode. Materi dan metode yang digunakan haruslah sesuai, karena ketika metode yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan, maka materi yang disampaikan akan lebih mudah diterima siswa. Seperti yang dikatakan oleh Furqanal, dkk. 1995 : 5, Pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan dapat menuntun guru dan siswa ke arah kesuksesan pembelajaran.
Menyikapi perkembangan anak khususnya dalam hal bahasa, dan melihat begitu pentingnya bahasa bagi anak, maka perlu adanya suatu rancangan pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan anak khususnya kemampuan dalam berbahasa. Maka dari itu, dalam makalah ini saya akan membahas tentang bagaimana pengimplementasian metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia atau dengan kata lain bagaimana metode Montessori diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Metode Montessori ?
2.      Bagaimana karakteristik Metode Montessori ?
3.      Bagaimana pengimplementasian / penerapan metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia ?


C.    Tujuan
1.      Mendeskripsikan pengertian Metode Montessori
2.      Menjelaskan karakteristik metode Montessori
3.      Menjelaskan pengimplementasian / penerapan metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia

D.    Manfaat
1.      Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan mahasiswa PGSD
2.      Menambah pengetahuan tentang Metode Montessori
3.      Menambah wawasan tentang penerapan metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Landasan Teori
Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar sejak lama telah diketahui bahwa tujuan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah agar para siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia baik lisan maupun tertulis (Diknas, 2003:11). Hal ini berkaitan dengan fungsi bahasa yang utama adalah untuk berkomunikasi, selain itu empat keterampilan dasar berbahasa juga membantu anak untuk dapat mempelajari materi-materi yang lain dari seluruh mata pelajaran (bukan hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia)


B.     ISI
1.      Pengertian Metode Montessori
Metode Montessori merupakan suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasarkan pada teori perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan menengah.

2.      Karakteristik Metode Montessori
Ciri atau karakteristik dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut “direktur” atau “pembimbing”). Metode ini menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan keterampilan praktek. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak (koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep, adanya penggunaan peralatan auto correction untuk membantu anak belajar dengan baik, dan mengerti benar atau salah terhadap perbuatan yang dilakukan, sehingga anak bisa mengoreksi dirinya sendiri. Anak menjadi lebih paham atas kesalahan yang dilakukan, tanpa perlu diberitahu oleh pendidiknya. Sekolah dengan metode ini juga tak mengenal adanya reward dan punishment (hadiah dan hukuman).

3.      Pengimplementasian Metode Montessori pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pengimplementasian Metode Montessori pada Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut saya adalah dengan permainan. Seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran Montessori adalah pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang tidak membebani siswa karena tidak mengenal reward dan punishment.
Disini saya fokuskan pada pembelajaran untuk empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, karena menurut saya ini adalah hal yang terpenting dalam materi berbahasa, dan empat keterampilan ini menjadi dasar untuk mereka dapat mengikuti pembelajaran dari seluruh mata pelajaran.
Dalam hal mendengarkan, saya akan menerapkan sebuah metode yang akan membuat anak tertarik. Misalkan saja dengan memberikan sebuah cerita dongeng dengan menggunakan boneka jari, fungsi dari boneka jari disini adalah menarik perhatian anak agar mau mendengarkan cerita yang saya berikan. Selain itu, boneka jari juga memberikan gambaran nyata tentang tokoh yang ada pada cerita yang saya bawakan.
Dalam hal berbicara, saya akan mengajak anak untuk membentuk kelompok, masing-masing kelompok akan saya berikan cerita sederhana yang berbeda-beda tiap-tiap kelompok, saya akan menjelaskan pada tiap-tiap kelompok mengenai cerita yang saya berikan, kemudian tiap anak dalam kelompok akan memerankan tokoh sesuai dengan cerita yang di dapatkan dengan menggunakan boneka jari, mereka akan berlatih untuk memerankan tokoh tersebut, dan yang terakhir, tiap-tiap kelompok saya persilakan untuk tampil ke depan kelas sesuai cerita yang sudah saya bagikan.
Dalam hal membaca, saya akan memerintahkan anak untuk membaca apapun yang ingin di baca oleh anak, saya tidak akan meminta anak untuk membaca bacaan yang saya inginkan, dengan kata lain saya akan membebaskan anak untuk memilih bacaan yang akan ia baca, akan tetapi saya sebagai guru tetap memantau sejauh mana anak merespon perintah yang saya berikan, karena kembali lagi pada metode Montessori, bahwa memang pembelajaran lebih bersifat “bebas”, akan tetapi anak harus tetap disiplin.
Dalam hal menulis, saya sebagai guru juga akan mengajak anak untuk menuliskan hal-hal yang akan anak tuliskan, saya hanya akan menentukan tema, misalkan : liburan, kemudian saya akan memerintahkan anak untuk menuliskan apapun yang mereka pikirkan tentang “liburan’ dan tidak hanya sekedar menulis saja, tetapi saya akan menyediakan alat untuk menghias seperti pensil warna, pita, spidol, dsb. Hasil karya tulisan mereka juga akan ditempelkan pada majalah dinding kelas, hal ini bertujuan untuk mendorong mereka agar mau menulis dengan baik, agar dapat membuat mereka tergerak untuk mempersembahkan tulisan terbaik mereka, karena mereka tahu bahwa hasil karya mereka akan di pamerkan pada teman-teman yang lain, anak yang satu dengan yang lain akan mengetahui hasil karya masing-masiing anak.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Metode Montessori adalah sebuah metode yang menekankan pada aktifitas siswa dan penggunaan benda-benda konkrit sebagai penunjang, sehingga metode ini cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena pada tahapan sekolah dasar, ketika siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan benda-benda konkrit dan mengedepankan aktifitas siswa, maka siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan.

B.     Saran
Sebaiknya metode Montessori mulai dikenalkan juga di sekolah-sekolah dasar di Indonesia, guru juga jangan takut untuk mencoba menerapkan metode ini pada saat mengajar di kelas, dengan begitu, guru akan tahu, apakah metode Montessori lebih menghasilkan atau tidak dibandingkan metode yang biasanya diterapkan di kelas. Menurut saya tidak ada salahnya juga untuk mencoba demi kemajuan peserta didik.

SUMBER
·         E-Book Belajar Membaca dan Menulis Montessori seri 1






Tidak ada komentar:

Posting Komentar