IMPLEMENTASI
METODE MONTESSORI
PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Disusun
oleh :
Nama : Fajar Budi Asih
NIM : 111134137
Kelas : 4 (E)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa merupakan
pembelajaran yang mendasar dan sangat penting bagi anak, karena pada
pembelajaran bahasa, anak diajarkan hal-hal mendasar seperti mendengar,
berbicara, membaca dan menulis. Hal-hal mendasar inilah yang akan membuat anak
dapat memahami materi-materi selanjutnya yang akan diajarkan. Sebagai contoh,
dalam pembelajaran bahasa, anak diajarkan untuk dapat membaca, bayangkan saja
ketika anak tidak bisa membaca, maka ia akan sangat kesulitan dalam mempelajari
materi selanjutnya, karena setiap mata pelajaran, pasti membutuhkan empat dasar
keterampilan berbahasa tersebut, itu kenapa saya menyebut bahwa pembelajaran
bahasa adalah pembelajaran yang mendasar dan sangat penting.
Mengamati perkembangan anak
khususnya pada perkembangan bahasa anak, kita sebaiknya memperhatikan dua hal
yaitu materi dan metode. Materi dan metode yang digunakan haruslah sesuai,
karena ketika metode yang digunakan sesuai dengan materi yang disampaikan, maka
materi yang disampaikan akan lebih mudah diterima siswa. Seperti yang dikatakan
oleh Furqanal, dkk. 1995 : 5, Pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi
yang diajarkan dapat menuntun guru dan siswa ke arah kesuksesan pembelajaran.
Menyikapi perkembangan anak
khususnya dalam hal bahasa, dan melihat begitu pentingnya bahasa bagi anak, maka
perlu adanya suatu rancangan pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan anak
khususnya kemampuan dalam berbahasa. Maka dari itu, dalam makalah ini saya akan
membahas tentang bagaimana pengimplementasian metode Montessori pada
pembelajaran Bahasa Indonesia atau dengan kata lain bagaimana metode Montessori
diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Metode Montessori
?
2. Bagaimana karakteristik Metode
Montessori ?
3. Bagaimana pengimplementasian /
penerapan metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia ?
C.
Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian Metode
Montessori
2. Menjelaskan karakteristik metode
Montessori
3. Menjelaskan pengimplementasian /
penerapan metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia
D.
Manfaat
1. Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
mahasiswa PGSD
2. Menambah pengetahuan tentang Metode
Montessori
3. Menambah wawasan tentang penerapan
metode Montessori pada pembelajaran Bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan Teori
Pengajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar sejak lama telah diketahui bahwa tujuan pengajaran bahasa
Indonesia di sekolah-sekolah agar para siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia
untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia
baik lisan maupun tertulis (Diknas, 2003:11). Hal ini berkaitan dengan fungsi
bahasa yang utama adalah untuk berkomunikasi, selain itu empat keterampilan
dasar berbahasa juga membantu anak untuk dapat mempelajari materi-materi yang
lain dari seluruh mata pelajaran (bukan hanya mata pelajaran Bahasa Indonesia)
B.
ISI
1.
Pengertian Metode Montessori
Metode Montessori
merupakan suatu metode pendidikan untuk anak-anak, berdasarkan pada teori
perkembangan anak dari Dr. Maria Montessori, seorang pendidik dari Italia di
akhir abad 19 dan awal abad 20. Metode ini diterapkan terutama di pra-sekolah
dan sekolah dasar, walaupun ada juga penerapannya sampai jenjang pendidikan
menengah.
2.
Karakteristik Metode Montessori
Ciri atau
karakteristik dari metode ini adalah penekanan pada aktivitas pengarahan diri
pada anak dan pengamatan klinis dari guru (sering disebut “direktur” atau
“pembimbing”). Metode ini
menekankan pentingnya penyesuaian dari lingkungan belajar anak dengan tingkat
perkembangannya, dan peran aktivitas fisik dalam menyerap konsep akademis dan
keterampilan praktek. Ciri lainnya adalah adanya penggunaan peralatan otodidak
(koreksi diri) untuk memperkenalkan berbagai konsep, adanya penggunaan
peralatan auto correction untuk membantu anak belajar dengan
baik, dan mengerti benar atau salah terhadap perbuatan yang dilakukan, sehingga
anak bisa mengoreksi dirinya sendiri. Anak menjadi lebih paham atas kesalahan
yang dilakukan, tanpa perlu diberitahu oleh pendidiknya. Sekolah dengan metode
ini juga tak mengenal adanya reward dan punishment (hadiah dan hukuman).
3.
Pengimplementasian Metode Montessori pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia
Pengimplementasian
Metode Montessori pada Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut saya adalah dengan
permainan. Seperti yang kita ketahui bahwa pembelajaran Montessori adalah
pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang tidak membebani siswa karena
tidak mengenal reward dan punishment.
Disini saya
fokuskan pada pembelajaran untuk empat keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, karena menurut saya ini adalah
hal yang terpenting dalam materi berbahasa, dan empat keterampilan ini menjadi
dasar untuk mereka dapat mengikuti pembelajaran dari seluruh mata pelajaran.
Dalam hal
mendengarkan, saya akan menerapkan sebuah metode yang akan membuat anak
tertarik. Misalkan saja dengan memberikan sebuah cerita dongeng dengan
menggunakan boneka jari, fungsi dari boneka jari disini adalah menarik
perhatian anak agar mau mendengarkan cerita yang saya berikan. Selain itu,
boneka jari juga memberikan gambaran nyata tentang tokoh yang ada pada cerita
yang saya bawakan.
Dalam hal
berbicara, saya akan mengajak anak untuk membentuk kelompok, masing-masing
kelompok akan saya berikan cerita sederhana yang berbeda-beda tiap-tiap
kelompok, saya akan menjelaskan pada tiap-tiap kelompok mengenai cerita yang
saya berikan, kemudian tiap anak dalam kelompok akan memerankan tokoh sesuai
dengan cerita yang di dapatkan dengan menggunakan boneka jari, mereka akan
berlatih untuk memerankan tokoh tersebut, dan yang terakhir, tiap-tiap kelompok
saya persilakan untuk tampil ke depan kelas sesuai cerita yang sudah saya
bagikan.
Dalam hal membaca,
saya akan memerintahkan anak untuk membaca apapun yang ingin di baca oleh anak,
saya tidak akan meminta anak untuk membaca bacaan yang saya inginkan, dengan
kata lain saya akan membebaskan anak untuk memilih bacaan yang akan ia baca,
akan tetapi saya sebagai guru tetap memantau sejauh mana anak merespon perintah
yang saya berikan, karena kembali lagi pada metode Montessori, bahwa memang
pembelajaran lebih bersifat “bebas”, akan tetapi anak harus tetap disiplin.
Dalam hal menulis,
saya sebagai guru juga akan mengajak anak untuk menuliskan hal-hal yang akan
anak tuliskan, saya hanya akan menentukan tema, misalkan : liburan, kemudian
saya akan memerintahkan anak untuk menuliskan apapun yang mereka pikirkan
tentang “liburan’ dan tidak hanya sekedar menulis saja, tetapi saya akan
menyediakan alat untuk menghias seperti pensil warna, pita, spidol, dsb. Hasil
karya tulisan mereka juga akan ditempelkan pada majalah dinding kelas, hal ini
bertujuan untuk mendorong mereka agar mau menulis dengan baik, agar dapat
membuat mereka tergerak untuk mempersembahkan tulisan terbaik mereka, karena mereka
tahu bahwa hasil karya mereka akan di pamerkan pada teman-teman yang lain, anak
yang satu dengan yang lain akan mengetahui hasil karya masing-masiing anak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode Montessori adalah sebuah metode yang menekankan pada
aktifitas siswa dan penggunaan benda-benda konkrit sebagai penunjang, sehingga
metode ini cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena pada tahapan sekolah
dasar, ketika siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan benda-benda
konkrit dan mengedepankan aktifitas siswa, maka siswa akan lebih mudah dalam
memahami materi yang disampaikan.
B.
Saran
Sebaiknya metode Montessori mulai dikenalkan juga di
sekolah-sekolah dasar di Indonesia, guru juga jangan takut untuk mencoba
menerapkan metode ini pada saat mengajar di kelas, dengan begitu, guru akan
tahu, apakah metode Montessori lebih menghasilkan atau tidak dibandingkan metode
yang biasanya diterapkan di kelas. Menurut saya tidak ada salahnya juga untuk
mencoba demi kemajuan peserta didik.
SUMBER
·
E-Book
Belajar Membaca dan Menulis Montessori seri 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar